Blokir Iklan di Google Chrome

Untuk mengurangi gangguan iklan saat berselancar di web menggunakan Google Chrome di perangkat Android Anda, ikuti langkah-langkah berikut:

- Mulailah dengan membuka aplikasi Google Chrome di ponsel Anda.

- Ketuk ikon tiga titik vertikal di sudut kanan atas layar untuk membuka menu opsi, lalu pilih "Settings" atau "Pengaturan."

- Gulir ke bawah hingga Anda menemukan opsi "Site Settings" atau "Pengaturan Situs" dan ketuk untuk melanjutkan.

- Pilih "Pop-ups and redirects" atau "Pop-up dan pengalihan" dan aktifkan toggle untuk memblokir iklan pop-up yang sering mengganggu.

- Kembali ke menu "Site Settings" dan pilih opsi "Ads" atau "Iklan." Di sini, aktifkan toggle "Ads" untuk memblokir iklan yang dianggap berbahaya atau mengganggu.

Mengelola Notifikasi Iklan di Google Chrome

Jika Anda juga ingin memblokir notifikasi iklan yang muncul di Google Chrome, ikuti langkah-langkah ini:

- Luncurkan aplikasi Google Chrome di ponsel Anda.

- Masuk kembali ke menu "Settings" atau "Pengaturan."

- Ketuk "Site Settings" atau "Pengaturan Situs" dan pilih opsi "Notifications" atau "Notifikasi."

- Nonaktifkan notifikasi iklan dengan mematikan toggle di sebelah opsi yang berkaitan dengan notifikasi dari situs tertentu.

Memblokir Iklan di Layar Beranda

Iklan yang muncul di layar beranda ponsel Anda sering kali disebabkan oleh aplikasi pihak ketiga yang diinstal. Berikut adalah cara untuk menghapus iklan tersebut:

- Jika Anda tidak memerlukan aplikasi yang menyebabkan iklan di layar beranda, Anda dapat menghapus instalasi aplikasi tersebut dengan masuk ke pengaturan aplikasi dan menghapusnya.

- Jika Anda ingin memblokir iklan dari aplikasi tertentu, tekan dan tahan ikon aplikasi yang bersangkutan di layar beranda.

- Pilih opsi "App Info" atau "Info Aplikasi" dari menu yang muncul.

- Gulir ke bawah hingga menemukan opsi "Draw over other apps" atau "Tampilkan di atas aplikasi lain," lalu matikan toggle di sebelah opsi tersebut, untuk mencegah aplikasi menampilkan iklan di layar beranda Anda.

Jakarta (ANTARA) - Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber CISSEReC (Communication & Information System Security Research Center) Dr. Pratama Persadha mengatakan kesadaran pengelolaan situs atau akun resmi pemerintahan dan akademik di Indonesia terhadap keamanan siber masih cukup rendah.

Hal tersebut dijelaskan Pratama melalui siaran persnya, Rabu. Saat ini, akun YouTube resmi milik DPR RI telah menjadi korban peretasan dan menyiarkan konten judi slot daring. Sebelumnya, ratusan situs pemerintah dan akademisi telah diretas dan disusupi oleh konten judi daring yang mengindikasikan Indonesia sudah masuk ke dalam fase darurat judi daring.

"Seperti yang sudah seringkali disampaikan sebelumnya, bahwa awareness pengelola situs atau akun resmi dari pemerintahan dan akademik terhadap keamanan siber terlalu rendah,” kata Pratama.

Jika dilihat dari judul video serta thumbnail-nya yang ada di akun youtube resmi milik DPR-RI @DPRRIOfficial tersebut, video yang disisipkan oleh peretas adalah video yang sama yang ditampilkan di youtube Barış Slot (@Baris-casino). Namun, hal tersebut perlu diinvestigasi lebih lanjut karena akun Barış Slot sepertinya juga menjadi korban peretasan. Ini karena video lama di akun Barış Slot berisi video lagu-lagu karaoke dalam bahasa Vietnam, sehingga pihak keamanan terkait harus memeriksanya lebih rinci.

Baca juga: Polri berhasil ambil alih akun YouTube DPR RI diretas pihak lain

"Ada kemungkinan akun YouTube resmi tersebut berhasil diambil alih oleh peretas melalui metode phising,” kata pria yang sedang belajar di LEMHANAS tersebut.

Biasanya, peretas akan mudah melakukan peretasan akun ketika alamat surel yang digunakan untuk login tidak dilengkapi dengan metode dua Factor Authentication dan operator yang menggunakan surel tersebut kurang berhati-hati, sehingga peretas berhasil menjebak dengan phising yang dikirimkan oleh mereka.

Selain itu, hal tersebut dapat diperparah dengan adanya kampanye phising terhadap akun YouTube yang memanfaatkan malware dan dapat mencuri cookie pemilik (file yang dibuat oleh situs yang sedang dibuka). Beberapa jebakan phising yang sering kali digunakan oleh peretas adalah memberikan tawaran iklan, informasi akan dilakukan pemblokiran akun, tautan yang berisi landing page palsu, dan sebagainya.

Hal tersebut seringkali menyebabkan situs atau akun media sosial milik pemerintahan dan akademisi disusupi situs judi daring oleh peretas atau kontrol akun diambil alih oleh mereka, sehingga peretas dengan leluasa mengganti konten di situs atau media sosial tersebut. Bahkan, peretas dapat mengganti nama akun dan data penting yang dipergunakan untuk melakukan login ke akun atau situs.

Pratama pun menghimbau untuk pengelola situs dan media sosial sadar bahwa pola peretasan saat ini sudah mulai bergeser. Jika sebelumnya peretas melakukan aksinya untuk mendapatkan ketenaran, saat ini peretas melakukan aksinya untuk alasan finansial karena banyaknya bandar judi daring yang mempekerjakan ahli peretas dunia untuk mengamankan platform situs judi daring mereka.

Baca juga: Menkominfo siap temui Kapolri bahas judi "online" dan pinjol ilegal

Setelah berhasil meretas akun dari korban, peretas akan mendapatkan shell account atau data credential yang mereka dapatkan dan menjualnya pada operator atau bandar judi daring. Jika shell account korban adalah situs resmi pemerintahan atau orang populer dengan jumlah pengikut yang besar, maka harga yang ditawarkan akan lebih tinggi dari akun biasa.

Saat ini, tim IT dari DPR RI sedang berusaha mengambil alih kembali akun YouTube resmi mereka, baik melalui cara manual maupun meminta bantuan dari Google Indonesia secara langsung. Pratama pun memberikan beberapa kiat agar masyarakat Indonesia, khususnya operator situs resmi, dapat menghindari kejadian serupa.

"Hal-hal lain yang dapat kita lakukan untuk mengamankan diri kita dari serangan siber kita adalah dengan selalu install aplikasi dari sumber resmi, seperti Google Playstore atau IOS AppStore, perbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak lainnya dengan patch keamanan terbaru,” kata dosen tetap STIN dan PTIK tersebut.

Kemudian, pasang dan perbarui perangkat lunak keamanan yang kuat, seperti antivirus serta anti malware yang akan mengingatkan kita terhadap aplikasi berbahaya atau tautan phising. Jangan pernah meng-klik tautan atau membuka lampiran dari surel serta pesan yang mencurigakan, terutama dari sumber tidak dikenal atau berisi permintaan yang tidak biasa. Oleh karena itu, buatlah salinan data penting secara teratur dan simpan salinan tersebut di tempat terpisah.

“Hindari mengunjungi situs web yang mencurigakan atau tidak terpercaya, terutama yang berisi konten ilegal atau berbahaya,” kata Pratama.

Selain itu, gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk akun-akun daring pribadi maupun resmi serta manfaatkan fitur dua Factor Authentication kapan pun. Bila perlu, lakukan pergantian password (kata sandi akun) secara berkala dan tidak sembarangan menghubungkan perangkat pribadi ke akses WiFi gratis atau layanan pengisian daya gratis.

Baca juga: Bareskrim Polri panggil Wulan Guritno terkait promosi judi "online"

Baca juga: CISSReC: Situasi judi "online" makin darurat

Baca juga: Menkominfo sebut artis-selebgram dapat jadi jurkam antijudi online

Pewarta: Vinny Shoffa SalmaEditor: Suryanto Copyright © ANTARA 2023

Instagram akan menampilkan lebih banyak iklan di aplikasinya. Ini merupakan salah satu strategi Meta untuk mendongkrak pendapatannya yang sempat turun untuk pertama kalinya pada kuartal kedua tahun 2022.

Instagram saat ini sudah menampilkan iklan di beberapa bagian, termasuk feed utama, Stories, dan Reels. Dengan kebijakan barunya, Instagram juga akan menampilkan iklan di halaman Explore dan profil pengguna.

Saat ini Instagram sudah menyisipkan iklan saat pengguna scrolling feed di halaman Explore. Tapi nantinya, Instagram juga akan menampilkan iklan di halaman Explore langsung yang berisi grid foto dan video yang muncul saat pertama kali membuka tab tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iklan yang muncul di halaman Explore memiliki label 'Sponsored' dan menampilkan nama akun. Di bagian bawah thumbnail-nya juga memiliki tombol 'Learn more' sehingga pengguna bisa membedakan antara iklan dengan postingan asli.

Tidak hanya halaman Explore, iklan juga akan hadir di profil pengguna Instagram. Saat ini platform berbagi foto itu sedang menguji coba menampilkan iklan di feed profil pengguna.

Instagram mengatakan mereka hanya akan menampilkan iklan di profil akun non-remaja dan akun publik. Instagram juga akan merilis program yang memungkinkan kreator tertentu di Amerika Serikat untuk mendapatkan uang dari iklan-iklan ini.

"Format dan tools iklan baru ini bertujuan untuk membantu brand menceritakan kisah mereka, menjangkau pelanggan baru dan yang sudah ada, dan mengembangkan bisnis mereka," kata juru bicara Instagram, seperti dikutip dari TechCrunch, Kamis (6/10/2022).

"Kami memantau sentimen orang-orang dengan cermat -- baik untuk iklan dan komersialisme secara keseluruhan," sambungnya.

Selain Instagram, Meta juga akan mencari cuan ekstra lewat iklan di Facebook. Reels yang diunggah di Facebook akan memiliki iklan video 'post-loop' yang berdurasi 4-10 detik yang akan muncul setelah Reels selesai diputar.

Meta mengatakan iklan ini bisa di-skip. Jika pengguna skip iklan atau iklan selesai diputar, Reels akan dilanjutkan kembali. Meta juga menguji coba iklan carousel dalam bentuk foto yang muncul di bagian bawah Facebook Reels.

Kebijakan baru ini diumumkan saat Instagram sedang ramai dikritik penggunanya karena memilih fokus ke video dan meniru banyak fitur TikTok. Belum lama ini, Meta juga menindak aplikasi 'The OG App' yang memungkinkan pengguna untuk browsing Instagram tanpa iklan.

Jika Anda merasa terganggu oleh iklan di ponsel Android Anda, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk memblokirnya. Berikut adalah cara-cara efektif untuk menghapus iklan dari perangkat Android Anda: