Braveheart (1995) - 8,3
Braveheart diambil dari kisah nyata dan sejarah perjuangan Skotlandia. Seorang pejuang Skotlandia, William Wallace (Mel Gibson) memimpin rakyatnya memberontak Raja Edward I untuk membebaskan tanah airnya.
Di IMDb, film ini mendapatkan rating 8,3 dari 1,1 juta votes.
Hacksaw Ridge (2016)
Hacksaw Ridge adalah film yang diangakat dari kisah nyata seorang prajurit pernag Amerika Serikat bernama Desmond Doss yang diperankan oleh Andrew Gefield.
Tayang pada 4 November 2016, film yang disutradarai Mel Gibsen ini bercerita tentang sang prajurit Doss tersebut adalah penganut agama Kristen yang saat taat dan terjun ke medan pertempuran Perang Dunia II yang sangat kejam.
Doss sangat enggan untuk membunuh, memegang senjata, atau melukai seseorang meskipun lawannya sekalipun, sampai akhirnya pasukan mereka terdesak dan harus melawannya.
Diadaptasi dari kisah nyata berikutnya, film Midway yang disutradarai Ronald Emmerich ini tayang pada 8 November 2019.
Film ini bercerita tentang pertempuran laut besar dalam medan Perang Pasifik pada Perang Dunia Ke II yang dibintangi Luke Evans, Patrick Wilson, Alexander Ludwig, dan kawan-kawan. Film ini termasuk dalam genre aksi, drama, sejarah yang bisa jadi rekomendasi tontonan Grameds di rumah.
Hacksaw Ridge (2016) - 8,1
Ini adalah kisah nyata Desmond T. Doss, petugas medis Angkatan Darat AS yang menolak membunuh orang. Di Pertempuran Okinawa, dia tidak mengeluarkan satu peluru pun.
Desmond T. Doss dianugerahi medali kehormatan atas keberaniannya dan rasa hormat kepada sesama prajurit. Hacksaw Ridge mendapatkan rating 8,1 dari 568 ribu votes di IMDb.
The Guns of Navarone (1961)
The Guns of Navarone (1961) bisa dibilang menjadi film terbaik di antara subgenre men on a mission. Film yang diproduksi Inggris—Amerika ini menceritakan tim tentara Inggris yang dikirim ke wilayah Yunani yang diduduki Nazi. Mereka ditugaskan menghancurkan pangkalan senjata Jerman.
Dibintangi Gregory Peck, David Niven, dan Anthony Quinn, The Guns of Navarone merupakan kisah ketika Sekutu harus menyelesaikan misi berbahaya untuk mengalahkan orang-orang jahat. Film ini menonjol karena karakternya, alur cerita yang menarik, dan kisahnya yang epik. Kritikus menyukainya hingga hari ini, memberikannya skor 95 persen di Rotten Tomatoes.
Meskipun merupakan salah satu konflik paling penting dalam sejarah Amerika, kisah tentang Perang Saudara Amerika di layar lebar tidak begitu bagus. Salah satunya The Birth of a Nation, film berlatarkan Perang Saudara Amerika ini kisahnya sangat rasis. Ada juga Gone With The Wind (1939), yang lebih fokus dengan perbudakan, atau film biografi sejarah seperti Lincoln (2012). Namun, yang terbaik dari semuanya adalah Glory (1989).
Glory menceritakan kisah Kolonel Robert Gould Shaw (Matthew Broderick), yang memimpin perusahaan sukarelawan perang kulit hitam pertama selama Perang Saudara Amerika. Selain menggambarkan kepahlawanannya yang menggugah dan menginspirasi, film ini juga menunjukkan bahwa orang Afrika—Amerika tidak hanya menjadi korban perbudakan Konfederasi, tetapi juga rasisme di kelompok mereka sendiri, di Union Army.
Sayangnya, Glory tidak masuk nominasi Film Terbaik di Academy Awards. Film Terbaik justru diraih oleh Driving Miss Daisy (1989). Meskipun begitu, Glory diberi skor 93 persen di Rotten Tomatoes. Nilai yang cukup tinggi untuk sebuah film.
Full Metal Jacket (1987)
Sutradara Stanley Kubrick sering membuat film perang dalam kariernya, seperti Spartacus (2010), Paths of Glory (1957), dan Dr. Strangelove (1964). Pada 1987, ia membuat film berjudul Full Metal Jacket. Film ini memadukan gaya surealistik dan realistis.
Didasarkan dari novel The Short-Timers karya Gustav Hasford, Full Metal Jacket menceritakan perjalanan Marinir AS di bootcamp hingga ke zona perang yang berdarah dan brutal. Full Metal Jacket dibintangi oleh Matthew Modine, R Lee Ermey dan Vincent D'Onofrio. Meskipun Full Metal Jacket tidak masuk dalam film terbaik Stanley Kubrick, skor Rotten Tomatoes-nya mampu meraih 91 persen.
LIFE IS BEAUTIFUL (1997)
Poster LIFE IS BEAUTIFUL (credit: imdb.com)
Film LIFE IS BEAUTIFUL menceritakan perjuangan seorang ayah untuk menjaga keselamatan anaknya. Guido Orefice adalah seorang pemuda yang berhasil membangun kehidupan barunya di kota Arezzo, Italia. Di tengah kemelut yang terjadi saat Perang Dunia II, Guido dan Dora terpaksa hidup dalam ketakutan.
Puncaknya pada tahun 1944, tentara Nazi yang menduduki wilayah Italia mulai melakukan pembersihan terhadap orang-orang Yahudi. Guido, putranya Giosue, serta pamannya Elisio, bahkan ikut digiring ke sebuah kamp konsentrasi.
Film tentang perjuangan keluarga dan kisah kehangatan ini membuat kalian akan merasa sangat terharu loh KLovers. Dan film LIFE IS BEAUTIFUL ini masuk ke dalam salah satu rekomendasi film perang yang sayang untuk kalian lewatkan.
Poster DOWNFALL (credit: imdb.com)
Film DOWNFALL juga masuk ke dalam salah satu rekomendasi film perang yang sayang untuk kalian lewatkan. Film DOWNFALL sendiri mengisahkan tentang Peristiwa Battle of Berlin dalam Perang Dunia II. Film ini mengisahkan kehidupan 10 hari terakhir dari pimpinan Nazi, Adolf Hitler.
Kisah tersebut diceritakan oleh sekretaris pribadinya, Traudl Junge. Film berbahasa Jerman dan Rusia ini berhasil masuk nominasi Oscar untuk Film Berbahasa Asing Terbaik pada tahun 2005. Dan masuk dalam daftar rekomendasi film perang yang sayang untuk kalian lewatkan.
FROM UP ON POPPY HILL (2011)
Poster FROM UP ON POPPY HILL (credit: imdb.com)
Selanjutnya, ada rekomendasi film perang dunia 2 yang tak kalah menarik. Pasalnya, film ini dikemas dalam bentuk anime dan berlatar belakang kota Yokohama tahun 1963. Secara garis besar, film berjudul FROM UP ON POPPY HILL ini bercerita tentang siswa SMA yang tengah dimabuk cinta.
Kisah dimulai oleh sekelompok siswa Yokohama yang berjuang untuk menyelamatkan clubhouse sekolah agar tetap berdiri selama persiapan untuk Olimpiade Tokyo 1964. Saat di sana, Umi dan Shun ternyata memiliki ketertarikan. Secara bertahap cinta pun tumbuh di antara mereka. Namun, cobaan pun datang secara tiba-tiba. Meski begitu, mereka tetap berjalan untuk menghadapi masalah tersebut.
Nah, mereka sendiri adalah generasi pertama Jepang yang baru usai Perang Dunia II. Generasi ini berusaha untuk mendapatkan masa depan yang lebih layak sehingga tidak trauma terhadap masa lalu.
THE BATTLE OF JANGSARI (2019)
THE BATTLE OF JANGSARI merupakan rekomendasi film perang terbaik dari Korea Selatan yang menarik untuk diikuti. Film yang disutradarai oleh Kwak Kyung Taek dan Kim Tae Hoon ini berkisah tentang sekelompok mahasiswa yang terperangkap dalam kekejaman perang Korea.
Menariknya, cerita ini diambil dari kisah nyata 772 tentara mahasiswa yang ikut serta dalam Pertempuran Incheon.
Saya beruntung bisa menonton sekuel pertama Merah Putih ketika mendapat undangan press screening pada 3 Agustus 2009. Pada waktu itu bagi saya Merah Putih pengobatan kerinduan terhadap film yang berlatar belakang perang kemerdekaan. Pandangan pertama jatuh hati.
Sebelumnya film terkait peristiwa revolusi yang saya tonton adalah Naga Bonar beberapa dekade sebelumnya, tepatnya pada 1987. Film situasi komedi yang menjadikan Deddy Mizwar jadi ikonik ini juga meninggalkan kesan mendalam, bersetting perjuangan laskar Sumatera Utara menghadapi tentara Belanda.
Pertama, Merah Putih ini berbeda karena mengangkat isu pluralisme dalam laskar Indonesia yang benar-benar berupaya representasi se-Indonesia.
Jika Naga Bonar mengangkat kerja sama etnis Batak, Melayu, Jawa melawan Belanda sesuai dengan sejarah sosial daerah Sumatera Timur, jika Enam Jam di Djogja, Serangan Fajar dominan Jawa, maka Merah Putih tidak demikian.
Saya sebagai penonton berkenalan dengan Tomas (Donny Alamsyah) pemuda Minahasa yang Kristen, Dayan (Teuku Rinu Wikana) pemuda Bali beragama Hindu, Amir (Lukman Sardi) pemuda santri desa dari Jawa, Marius (Darius Sinathrya) pemuda kota yang arogan.
Lima sekawan ini bertemu ketika mengikuti latihan militer di sebuah barak di kawasan Semarang Jawa Tengah. Lalu ada tokoh Senja (Rahayu Saraswati) sebagai resprentasi para perempuannya. Settingnya pada 1947 sebelum Agresi Militer Belanda I.
Tidak mudah mempersatukan beragam manusia berlatar belakang budaya berbeda yang sudah terkotak akibat kolonialisme terungkap dalam dialog-dialog.
Thomas sempat dicurigai karena banyak orang Minahasa yang menjadi KNIL. Padahal Tomas menyaksikan orangtuanya dibantai tentara Belanda.
Dayan misalnya disindir, bahwa banyak bule di Bali. Tetapi dengan enteng dia menjawab: "Pulau kami adalah yang terakhir yang dijajah Belanda".
Bagi mereka yang mengikuti sejarah Indonesia mengetahui bahwa Bali baru dikuasai Belanda setelah perang puputan di bagian selatan pulau itu pada 1906-1908.
Lihat Film Selengkapnya
Industri film komersial masih dalam tahap awal ketika Amerika Serikat menyatakan perang melawan Spanyol pada 1898. Perkembangan teknologi di bidang perfilman pun semakin maju. Berita perang tidak lagi terbatas pada surat kabar cetak atau gambar statis, tetapi adegan peperangan bisa disaksikan secara langsung di layar lebar.
Dampak perang terhadap film dokumenter bisa dirasakan secara langsung, tapi para pembuat film tidak ingin hanya sebatas merekam perang secara langsung, mereka ingin membuatnya kembali. The Fugitive (1910) karya D.W Griffith, tentang Perang Saudara Amerika, pun tayang pada 1910. Diikuti The Birth of a Nation (1915) karya D.W Griffith yang berlatar Perang Saudara Amerika juga.
Perang pun menjadi bagian dari sinema film sejak saat itu. Beberapa orang memang mengkritik dampak buruk film perang terhadap mental seseorang, tetapi ada juga yang mendukung film perang sebagai bagian dari sejarah umat manusia.
Bisa kamu jadikan tontonan bermanfaat di akhir pekan, beberapa rekomendasi film perang terbaik sepanjang masa menurut kritikus ini bagus banget, lho. Bikin kamu tercengang!
Baca Juga: 10 Film Perang dengan Adegan Aksi Paling Realistis, Menegangkan!
1917 (2019) dirilis 102 tahun setelah perang yang dicatatnya (Perang Dunia I). Sebelum Perang Dunia I, atau Perang Besar sebagaimana yang disebut saat itu, perang hanya terjadi pada suku, negara, dan budaya. Namun, pada akhir 1910-an, seluruh dunia terlibat dalam peperangan.
Pertempuran ini meluas dari Eropa hingga Timur Tengah yang melibatkan banyak negara dalam konflik tersebut. Ini pun bukan sekadar cakupan Perang Besar, tapi juga pengenalan teknologi canggih ke garis depan. Menyebabkan kehancuran yang belum pernah terjadi dan tidak terbayangkan sebelumnya.
Sutradara Sam Mendes menciptakan kembali perspektif tentang perang ini dalam film 1917. Ia menciptakan kisah kepahlawanan yang inspiratif sekaligus menggambarkan kengerian perang dengan sangat jelas. 1917 bercerita tentang dua tentara Inggris yang harus menyampaikan pesan di dalam wilayah musuh untuk menyelamatkan 1.600 prajurit, termasuk salah satu saudara prajurit tersebut.
1917 terbukti sukses di kalangan kritikus dan penonton film. Film perang ini memperoleh skor positif di Rotten Tomatoes, yakni 89 persen. 1917 juga menghasilkan keuntungan 37 juta dolar AS atau setara Rp588 miliar setelah penayangannya di Amerika, dan memenangkan penghargaan dari Golden Globes, AFI, dan Producers Guild of America.
Christopher Nolan adalah salah satu penulis sekaligus sutradara modern paling terkenal. Setelah sukses dalam genre superhero (trilogi Dark Knight), Interstellar (2014), dan Inception (2010), Nolan beralih haluan pada tantangan terbesarnya, yakni film perang.
Pertempuran Dunkirk adalah perang cukup menarik karena Inggris kalah dalam pertempuran tersebut. Walaupun begitu, pertempuran ini menginspirasi dunia karena berhasil mengevakuasi 338.000 tentara dari pantai Prancis. Christopher Nolan pun membuat film Dunkirk yang bisa dibilang sangat berisiko dibandingkan dengan film-film Nolan lainnya. Pasalnya, tidak adanya bintang utama dan sebagian besar sejarah pertempuran ini terlupakan, terutama di Amerika (tidak seperti Pearl Harbor).
Meskipun begitu, Warner Bros. Studios sangat yakin dengan kemampuan Christopher Nolan dalam menggarap film tersebut. Warner Bros. Studios bahkan menggelontorkan 100 juta dolar AS atau setara Rp1,5 triliun untuk film ini. Dunkirk dirilis di tengah persaingan berat dengan film superhero yang sedang booming. Namun, studio film ini yakin bahwa nama Christopher Nolan dan latar Perang Dunia II mampu bersaing dan menjadi daya tarik penonton.
Sesuai dengan keyakinan studio, karya Christopher Nolan memang tidak pernah mengecewakan. Dunkirk memperoleh skor 91 persen di Rotten Tomatoes. Film ini juga mampu meraih 189 juta dolar AS atau setara Rp2,9 triliun di AS dan 526 juta dolar AS atau setara Rp8,3 triliun di seluruh dunia. Sutradara Quentin Tarantino bahkan memilih Dunkirk sebagai salah satu film favoritnya.
Downfall (2004) - 8,2
Downfall mengisahkan 10 hari terakhir kehidupan Hitler, dari ulang tahunnya yang ke-56 pada tanggal 20 April 1945 hingga bunuh diri pada tanggal 30 April 1945.
Traudl Junge, sekretaris terakhir Adolf Hitler, mengisahkan hari-hari terakhir sang diktator. Downfall mendapatkan rating 8,2 dari 367 ribu votes.
Film berjudul 1917 ini berlatar belakang peristiwa Perang Dunia I. Kisahnya tentang dua tentara rendahan yang bertugas mengantarkan pesan ke daerah teritori lawan.
Uniknya, film ini terlihat seakan-akan menggunakan teknik pengambilan gambar one shot. Dengan sangat jeli, sang sutradara bisa menggabungkan potongan gambar sehingga terlihat tanpa cut.
Film ini memenangkan 3 Oscar dan total 135 penghargaan. 1917 mendapatkan rating 8,2 dari 643 ribu vote.
Full Metal Jacket dibuat berdasarkan novel The Short-Timers oleh Gustav Hasford. Film ini mengisahkan para marinir AS yang dilatih dengan sangat keras untuk diterjunkan di Perang Vietnam.
Joker yang lolos dari pelatihan marinir kemudian bertugas sebagai jurnalis di Perang Vietnam. Dia mengamati efek Perang Vietnam yang ternyata membawa bencana bagi orang-orang yang tidak bersalah.
Film garapan Stanley Kubrick ini mendapatkan rating 8,3 dari 771 ribu votes.
Black Hawk Down (2002)
Rilis pada tahun 202, film Black Hawk Down bercerita tentang pasukan Amerika yang bertugas di Somalia tahun 1993.
Film ini menampilka perjuangan tentara bertahan hidup dan melawan mush mati-matian. Black Hawk Down garapan Ridley Scott ini dibintangi oleh Josh Hartnett, Ewan McGregor, Tom Sizemore, dan kawan-kawan. Bergenre drama, sejarah, dan perang film ini berhasil menarik perhatian penikmat film terutama penggemar peperangan.
Platoon adalah film yang berlatar belakang perang Vietnam terbaik sepanjang masa yang tayang pertama kali pada 6 Februari 1987.
Film berdurasi 2 jam ini masih sangat layak untuk ditonton sampai sekarang karena sang sutradara, Oliver Stone menampilkan kisah menarik dalam film ini. Platoon bekisah tentang pemuda 19 tahun yang berperang dan memutuskan untuk meninggalkan kuliahnya. Film ini bahkan sampai meraih 4 piala Oscar pada masanya.